Trenggiling dan luing melindungi diri dari musuhnya dengan cara?
- mengembangkan durinya
- mengeluarkan bau
- menggulungkan tubuhnya
- mengeluarkan bisa
- Semua jawaban benar
Jawaban yang benar adalah: C. menggulungkan tubuhnya.
Dilansir dari Ensiklopedia, trenggiling dan luing melindungi diri dari musuhnya dengan cara menggulungkan tubuhnya.
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. mengembangkan durinya adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Menurut saya jawaban B. mengeluarkan bau adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban C. menggulungkan tubuhnya adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban D. mengeluarkan bisa adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. menggulungkan tubuhnya.
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Artikel Terkait Lainnya :
- Peran Indonesia dalam bidang sosial di ASEAN adalah?
- POHON APEL YANG TULUS Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Ada seorang anak laki-laki bermain di sekitar pohon itu. Dia sangat menyayangi pohon itu. Pohon itu juga senang bermain bersamanya.Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa. Suatu hari, ia datang kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo, bermainlah bersamaku,” ajak si Pohon Apel.“Ah, aku tak punya waktu untuk bermain. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Bisakah kau membantuku?”“Kamu boleh memotong cabang-cabang pohon kuini untuk membangun rumahmu.” Jadi anak laki- laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan riang. Pohon apel itu senang melihat temannya bahagia. Tapi dia tak pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.Akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. Laki-laki itu dan pohon apel sekarang sudah sama-sama tua. “Aku sudah tak bisa memberikan apa-apa,” kata Pohon Apel. “Tidak apa-apa. Aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat,” jawab laki-laki itu.“Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. Duduklah sini bersamaku dan istirahatlah,” kata pohon apel. Laki-laki itu pun duduk bersandarkan pada batang pohon yang masih tersisa. Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya mereka pun bersama lagi. Pesan atau pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah?
- Contoh kerja sama tidak boleh dilakukan dalam hal yang tidak baik?
- Umumnya diawali dan diakhiri dengan nada La, merupakan salah satu ciri dari lagu bertangga nada?
- Iklan yang tercantum dalam koran terbagi menjadi dua bentuk yaitu?
- Cerita mengenai suatu kegiatan yang sedang terjadi disebut?
- Maksud Belanda membentuk negara-negara federal di wilayah Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali?
- Enzim yang dihasilkan pankreas, untuk mengubah amilum menjadi maltosa dan glukosa adalah?
- Dalam suatu proses mediasi, mediator harus memiliki sifat?
- Dalam kegiatan pembelajaran guru penjas memberikan materi permainan lempar tangkap dengan bola, gerak dasar yang ada pada permainan bola adalah?