Tari Indang atau yang biasa disebut dengan tari Dindin Badindin ini merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari kebudayaan masyarakat Minangkabau dengan pola lantai?
- vertikal
- horizontal
- lengkung
- diagonal
- Semua jawaban benar
Jawaban yang benar adalah: B. horizontal.
Dilansir dari Ensiklopedia, tari indang atau yang biasa disebut dengan tari dindin badindin ini merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari kebudayaan masyarakat minangkabau dengan pola lantai horizontal.
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. vertikal adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Menurut saya jawaban B. horizontal adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban C. lengkung adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban D. diagonal adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. horizontal.
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Artikel Terkait Lainnya :
- Saat mengaduk air teh panas, ayah merasakan panas pada bagian gagang sendok. bagian yang berperan sebagai sumber energi panas adalah?
- Bendera merah putih dijahit tangan oleh?
- Simbol sila ke 3?
- Bagaimana cara meluncur saat melakukan renang gaya dada?
- Apabila suatu perbuatan yang dilakukan oleh orang tua dan kita membenci perbuatan itu, sikap kita yang benar adalah?
- Perhatikan teks cerita berikut! Penyesalan Anak Katak Ibu katak sangat menyayangi anaknya. Tetapi sayang, anaknya sangat nakal. Ia tidak pernah mau menuruti perintah ibunya. Ia juga selalu melakukan hal yang berlawanan dengan yang diperintahkan ibunya. Semakin hari, anak katak semakin nakal. Hingga suatu ketika ibu katak jatuh sakit. Ibu katak merasa hidupnya tidak lama lagi. Ia lalu memanggil anaknya dan berpesan. “Jika Ibu meninggal, kuburkan Ibu di tepi sungai, jangan di gunung,” kata ibu katak. Sebenarnya, ibu katak ingin sekali dikubur di gunung. Tetapi, ia tahu anaknya selalu melakukan hal yang berlawanan dengan apa yang diperintahkannya. Oleh karena itu, ibu katak mengatakan hal yang sebaliknya. Tak lama kemudian, ibu katak meninggal. Anak katak merasa sedih dan menyesal karena selama ini ia tidak mematuhi nasehat ibunya. Untuk menebus kesalahannya, anak katak melakukan perintah terakhir dari ibunya. Maka dikeluarkanlah ibunya di tepi sungai. Konflik yang dialami tokoh pada cerita tersebut adalah?
- Berikut yang bukan sikap yang harus dilakukan dalam menegakkan HAM dalam kehidupan sehari hari adalah?
- Guru kelas lima mengajak murid-murid untuk menyisihkan uang saku, disumbangkan pada korban bencana alam. Syafa memberikan seluruh uang sakunya. Sifat yang ditunjukkan Syafa adalah?
- Sang Buddha menguraikan sila dalam delapan jalan mulia beruas delapan yang terdiri (jawaban lebih dari satu )?
- Jumlah bulu pada ekor lambang Garuda ada?