POHON APEL YANG TULUS Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Ada seorang anak laki-laki bermain di sekitar pohon itu. Dia sangat menyayangi pohon itu. Pohon itu juga senang bermain bersamanya.Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa. Suatu hari, ia datang kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo, bermainlah bersamaku,” ajak si Pohon Apel.“Ah, aku tak punya waktu untuk bermain. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Bisakah kau membantuku?”“Kamu boleh memotong cabang-cabang pohon kuini untuk membangun rumahmu.” Jadi anak laki- laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan riang. Pohon apel itu senang melihat temannya bahagia. Tapi dia tak pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.Akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. Laki-laki itu dan pohon apel sekarang sudah sama-sama tua. “Aku sudah tak bisa memberikan apa-apa,” kata Pohon Apel. “Tidak apa-apa. Aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat,” jawab laki-laki itu.“Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. Duduklah sini bersamaku dan istirahatlah,” kata pohon apel. Laki-laki itu pun duduk bersandarkan pada batang pohon yang masih tersisa. Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya mereka pun bersama lagi. Di akhir cerita, mengapa pohon apel menangis?

POHON APEL YANG TULUS Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Ada seorang anak laki-laki bermain di sekitar pohon itu. Dia sangat menyayangi pohon itu. Pohon itu juga senang bermain bersamanya.Waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa. Suatu hari, ia datang kembali. Pohon apel menyambutnya dengan gembira. “Ayo, bermainlah bersamaku,” ajak si Pohon Apel.“Ah, aku tak punya waktu untuk bermain. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Bisakah kau membantuku?”“Kamu boleh memotong cabang-cabang pohon kuini untuk membangun rumahmu.” Jadi anak laki- laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan riang. Pohon apel itu senang melihat temannya bahagia. Tapi dia tak pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.Akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. Laki-laki itu dan pohon apel sekarang sudah sama-sama tua. “Aku sudah tak bisa memberikan apa-apa,” kata Pohon Apel. “Tidak apa-apa. Aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat,” jawab laki-laki itu.“Baik! Sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. Duduklah sini bersamaku dan istirahatlah,” kata pohon apel. Laki-laki itu pun duduk bersandarkan pada batang pohon yang masih tersisa. Pohon apel pun menangis bahagia. Akhirnya mereka pun bersama lagi. Di akhir cerita, mengapa pohon apel menangis?

  1. karena Pohon apel berpisah dengan anak laki- laki tersebut
  2. karena pohon apel bersama lagi dengan anak laki- laki tersebut
  3. merasa sedih
  4. Semua jawaban benar
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: B. karena pohon apel bersama lagi dengan anak laki- laki tersebut.

Dilansir dari Ensiklopedia, pohon apel yang tulus dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. ada seorang anak laki-laki bermain di sekitar pohon itu. dia sangat menyayangi pohon itu. pohon itu juga senang bermain bersamanya.waktu berlalu, anak laki-laki itu tumbuh dewasa. suatu hari, ia datang kembali. pohon apel menyambutnya dengan gembira. “ayo, bermainlah bersamaku,” ajak si pohon apel.“ah, aku tak punya waktu untuk bermain. kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. bisakah kau membantuku”“kamu boleh memotong cabang-cabang pohon kuini untuk membangun rumahmu.” jadi anak laki- laki itu memotong semua cabang pohon dan pergi dengan riang. pohon apel itu senang melihat temannya bahagia. tapi dia tak pernah kembali sejak saat itu. pohon apel kembali merasa kesepian dan sedih.akhirnya, laki-laki itu kembali lagi. laki-laki itu dan pohon apel sekarang sudah sama-sama tua. “aku sudah tak bisa memberikan apa-apa,” kata pohon apel. “tidak apa-apa. aku hanya membutuhkan sebuah tempat untuk beristirahat,” jawab laki-laki itu.“baik! sisa batang pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. duduklah sini bersamaku dan istirahatlah,” kata pohon apel. laki-laki itu pun duduk bersandarkan pada batang pohon yang masih tersisa. pohon apel pun menangis bahagia. akhirnya mereka pun bersama lagi. di akhir cerita, mengapa pohon apel menangis karena pohon apel bersama lagi dengan anak laki- laki tersebut.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. karena Pohon apel berpisah dengan anak laki- laki tersebut adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. karena pohon apel bersama lagi dengan anak laki- laki tersebut adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban C. merasa sedih adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. karena pohon apel bersama lagi dengan anak laki- laki tersebut.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Artikel Terkait Lainnya :

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.