Dalam membuat pola celana panjang ukuran khas yang diperlukan adalah?
- Lingkar pinggang
- Lingkar pesak/tinggi duduk
- Lingkar panggul
- Panjang bahu
- Semua jawaban benar
Jawaban yang benar adalah: B. Lingkar pesak/tinggi duduk.
Dilansir dari Ensiklopedia, dalam membuat pola celana panjang ukuran khas yang diperlukan adalah Lingkar pesak/tinggi duduk.
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. Lingkar pinggang adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Menurut saya jawaban B. Lingkar pesak/tinggi duduk adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban C. Lingkar panggul adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban D. Panjang bahu adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Lingkar pesak/tinggi duduk.
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Artikel Terkait Lainnya :
- Pasal 7 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Berdasarkan isi pasal tersebut maka bela negara merupakan?
- Siswa memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Hal ini merupakan salah satu fungsi kurikulum yaitu?
- Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :(1) peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib;(2) sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas ;(3) senjata dalam konflik sosial dimana berfungsi untuk menertibkan masyarakat;(4) memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam masyarakat.Pernyataan di atas yang menunjukkan fungsi norma hukum, terdapat pada nomor?
- Menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi dilakukan dengan cara?
- Kesimpulan yang tepat terkait jawaban narasumber adalah?
- Perusahaan ABC adalah perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam untuk melakukan kegiatan produksinya. Perusahaan ABC termasuk jenis badan usaha apa?
- Lembaran yang digunakan untuk mencatat setiap peminjaman arsip adalah?
- Cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas ketika membawakan sebuah lagu, seorang penyanyi harus memperhatikan?
- Pernyataan di bawah ini merupakan contoh sikap menghargai terhadap perjuangan bangsa kecuali?
- Read the text carefully! Once a long time ago, there lived an old man in Penanggungan Mountain. His name was Kiai Gede Penanggungan. He had supernatural power. Kiai Gede Penanggungan had a beautiful daughter named Dewi Walangangin who had not married yet. Kiai Gede Penanggungan prayed days and nights for her daughter to have a husband. One day, a young handsome man came to his place. The man of the man is Jaka Pandelengan. He wanted to be Kiai Gede Penanggungan’s student. Kiai Gede agreed to have Jaka as his student with one condition that he would marry his daughter. Jaka Pandelengan and Dewi Walangangin soon got married. Kiai Gede Penanggungan taught Jaka many things. After several years, now it was time for the couple to live separately with Kiai Gede Penanggungan. They would move to another village. Kiai Gede gave some seeds of pari or paddy to the couple. He asked the couple to plant the seed. He also warned the couple not to arrogant when they were rich from planting the seed. Soon, the seeds grew a lot of rice. Now the couple becomes very rich. The poor neighbors came to the couple to ask for some pari seed. But the couple refused to help them. Kiai Gede heard the couple’s bad behavior. Soon he visited the couple. He met them when the couple was working in the field. Kiai Gede talked to the couple. He reminded the couple not to be arrogant. But the couple ignored him. They said nothing to Kiai Gede. Kiai Gede got very angry. Then he said, “You two are like temples. You cannot listen to me.” Right after he said those words, an incredible thing happened. Slowly, Jaka and dewi turned into temples. Because the temples stood among the pari, people then named them as Pari Temple. “… an incredible thing happened.” The underlined word means?