Senjata tradisional DKI Jakarta disebut?
- Golok
- Badik
- Kujang
- Keris
- Semua jawaban benar
Jawaban yang benar adalah: A. Golok.
Dilansir dari Ensiklopedia, senjata tradisional dki jakarta disebut Golok.
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. Golok adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban B. Badik adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Menurut saya jawaban C. Kujang adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban D. Keris adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Golok.
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Artikel Terkait Lainnya :
- Jumlah bilangan oktan yang sedikit akan mengurangi mutu bensin, maka perlu menaikkan bilangan oktan salah satunya dengan cara?
- Semua pakaian musim dingin berbulusebangian pakaian yang berbulu harganya mahal sebagian pakaian yang mahal tidak mudah rusak?
- Habiburrahman El Shirazy merupakan sosok fenomenal dalam dunia sastra negeri ini. Beberapa karyanya, antara lain Ayat-ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih, berhasil mendapat sambutan luar biasa dari pembaca novel tanah air. Bahkan karya-karyanya telah dibuat dalam bentuk film dan sinetron. Menurut Kang Abik, demikian panggilan akrab para penggemar kepadanya, ia dapat membuat beberapa novel dalam satu waktu. Ibarat makan, katanya, bosan jika harus makan satu menu terus dalam beberapa hari. Strategi selang-seling dalam menulis novel Islaminya ia jalani untuk menghindari kejenuhan. Pria kelahiran Semarang, 30 September 1976 ini, mengaku tidak kesulitan membuat novel dalam waktu bersamaan karena ia menulis sesuatu yang diketahui dan dekat dengan kehidupan. Sejak sekolah, ia telah banyak membaca dan menulis. Bahkan ia sering mendapat penghargaan atas tulisan ilmiah kala itu. Saat kuliah S2 harus terus berlanjut, beasiswa yang diberikan sudah dihentikan. Ia memutar otak bagaimana cara mendapatkan uang. Pertama, ia menerjemahkan tulisan ilmiah dan non-ilmiah dari bahasa Arab ke Inggris. Pekerjaan dilakukan rutin dan tekun serta disiplin waktu. Keistimewaan tokoh dalam biografi tersebut adalah?
- Ciri khas Batik Lasem adalah?
- Berikut ini yang bukan merupakan kekayaan seni budaya bangsa adalah?
- Dibawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri negara berideologi komunis adalah?
- Diantara ini HAM mempunyai ciri-ciri khusus, sebagai berikut?
- Contoh perbuatan hemat energi listrik adalah?
- Wayah enjing, siang, sonten, dalu inggih menika latar?
- Rubah dan Gagak Seekor Rubah melihat seekor Burung Gagak terbang dengan membawa sepotong keju di paruhnya. Kemudian, Gagak tersebut hinggap di sebuah pohon. “Hey Gagak, bolehkan aku meminta kejumooo?” pinta Rubah. Gagak menggelengkan kepala dan menggigit kejunya semakin kencang. Rubah pun memiliki akal untuk mendapatkan keju itu. “Selamat siang, Gagak yang cantik,” si Rubah memuji, “Betapa cantiknya kamu hari ini, betapa mengkilapnya bulumu, sungguh sangat indah sinar matamu, saya yakin suaramu lebih indah dari burung-burung yang lain. Izinkan saya mendengarkan satu lagu darimu dan saya akan menyapamu dengan sebutan si Ratu Burung.” Konjungsi kronologis waktu yang terdapat pada kutipan paragraf tersebut ditunjukkan oleh penggunaan kata?