Berikut ini merupakan upaya penyelesaian konflik secara koersi adalah?
- Suradi terbukti bersalah dan mendapat hukuman lima tahun kurungan
- Pak Badrun meminta bantuan pengacara untuk mengajukan tuntutan kepada pihak yang berwajib
- Rinta harus memberikan sejumlah uang kepada keluarga korban kecelakaan sebagai bentuk tanggung jawab
- Salah satu anggota rapat memukul warga karena tersinggung dengan fitnah dari warga tersebut
- Harun meminta bantuan Pak Guru untuk menyelesaikan konfliknya dengan Indah
Jawaban yang benar adalah: D. Salah satu anggota rapat memukul warga karena tersinggung dengan fitnah dari warga tersebut.
Dilansir dari Ensiklopedia, berikut ini merupakan upaya penyelesaian konflik secara koersi adalah Salah satu anggota rapat memukul warga karena tersinggung dengan fitnah dari warga tersebut.
Pembahasan dan Penjelasan
Menurut saya jawaban A. Suradi terbukti bersalah dan mendapat hukuman lima tahun kurungan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Menurut saya jawaban B. Pak Badrun meminta bantuan pengacara untuk mengajukan tuntutan kepada pihak yang berwajib adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.
Menurut saya jawaban C. Rinta harus memberikan sejumlah uang kepada keluarga korban kecelakaan sebagai bentuk tanggung jawab adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.
Menurut saya jawaban D. Salah satu anggota rapat memukul warga karena tersinggung dengan fitnah dari warga tersebut adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Menurut saya jawaban E. Harun meminta bantuan Pak Guru untuk menyelesaikan konfliknya dengan Indah adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.
Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Salah satu anggota rapat memukul warga karena tersinggung dengan fitnah dari warga tersebut.
Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
Artikel Terkait Lainnya :
- Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki merupakan nilai-nilai pendidikan karakter?
- Beberapa hal berikut bisa mencegah kita tertular virus corona, kecuali?
- Di bawah ini yang merupakan kalimat kompleks adalah?
- Agar presentasi dapat berlangsung efektif, maka struktur presentasi harus meliputi?
- Sepulang dari rumah Nursan, Ima ingin ke rumah Putri, begitu pula Melin. Dengan rute yang sama, Ima ke rumah Putri dengan kecepatan 50 km/jam. Sedangkan Melin dengan kecepatan 75 km/jam. Jika Ima berangkat pukul 13.00 dan Melin pukul 15.30 karena harus catokan dan lelet, maka jam berapa Melin dapat menyusul Ima?
- Taman Bunga ada capung,belalang,kupu-kupu,nyamuk,dan kadal.Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah?
- Jika salat jumat telah dikerjakan kita diperintahkan maksudnya adalah?
- Bu Arman sedang membaca buku di ruang tamu. Predikat kalimat tersebut, yaitu?
- Karenameninggalkan Allah maka bangsa Israel pernah mengalami bencana?
- Read the text carefully ! Once a long time ago, there lived an old man in Penanggungan Mountain. His name was Kiai Gede Penanggungan. He had supernatural power. Kiai Gede Penanggungan had a beautiful daughter named Dewi Walangangin who had not married yet. Kiai Gede Penanggungan prayed days and nights for her daughter to have a husband. One day, a young handsome man came to his place. The man of the man is Jaka Pandelengan. He wanted to be Kiai Gede Penanggungan’s student. Kiai Gede agreed to have Jaka as his student with one condition that he would marry his daughter. Jaka Pandelengan and Dewi Walangangin soon got married. Kiai Gede Penanggungan taught Jaka many things. After several years, now it was time for the couple to live separately with Kiai Gede Penanggungan. They would move to another village. Kiai Gede gave some seeds of pari or paddy to the couple. He asked the couple to plant the seed. He also warned the couple not to arrogant when they were rich from planting the seed. Soon, the seeds grew a lot of rice. Now the couple becomes very rich. The poor neighbors came to the couple to ask for some pari seed. But the couple refused to help them. Kiai Gede heard the couple’s bad behavior. Soon he visited the couple. He met them when the couple was working in the field. Kiai Gede talked to the couple. He reminded the couple not to be arrogant. But the couple ignored him. They said nothing to Kiai Gede. Kiai Gede got very angry. Then he said, “You two are like temples. You cannot listen to me.” Right after he said those words, an incredible thing happened. Slowly, Jaka and dewi turned into temples. Because the temples stood among the pari, people then named them as Pari Temple. What made Jaka Pandelengan and his wife became rich?