Perhatikan petikan peristiwa Sejarah Lokal Bekasi berikut ini Peranan K.H. Noer Ali muncul ketika terjadi Agresi Militer Juli 1947. Beliau menghadap Jenderal Oerip Soemohardjo di Yogyakarta, dan diperintahkan untuk bergerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi dengan tidak menggunakan nama TNI. Di lapangan politik, peran K.H Noer Ali sangat menonjol. Saat negara Republik Indonesia Serikat kembali ke negara kesatuan, beliau menjadi Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI, menjadi Ketua Laskar Rakyat Bekasi, menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi. Dengan sepak terjangnya yang sulit ditangkap musuh K.H. Noer Ali digelari “Singa Karawang-Bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “Belut Putih” . Atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 K.H. Noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional. Pendekatan konsep ruang yang berhubungan dengan sejarah lokal Kota Bekasi tampak pada pernyataan dibawah ini , yaitu?

Perhatikan petikan peristiwa Sejarah Lokal Bekasi berikut ini Peranan K.H. Noer Ali muncul ketika terjadi Agresi Militer Juli 1947. Beliau menghadap Jenderal Oerip Soemohardjo di Yogyakarta, dan diperintahkan untuk bergerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi dengan tidak menggunakan nama TNI. Di lapangan politik, peran K.H Noer Ali sangat menonjol. Saat negara Republik Indonesia Serikat kembali ke negara kesatuan, beliau menjadi Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI, menjadi Ketua Laskar Rakyat Bekasi, menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi. Dengan sepak terjangnya yang sulit ditangkap musuh K.H. Noer Ali digelari “Singa Karawang-Bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “Belut Putih” . Atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 K.H. Noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional. Pendekatan konsep ruang yang berhubungan dengan sejarah lokal Kota Bekasi tampak pada pernyataan dibawah ini , yaitu?

  1. ketika terjadi Agresi Militer bulan Juli 1947 , K.H. Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi
  2. K.H. Nur Ali pernah menjadi Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI.
  3. selama masa perang kemerdekaan beliau menjadi Ketua Lasykar Rakyat Bekasi, selanjutnya menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi
  4. K.H. Noer Ali digelari “Singa Karawang-Bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “Belut Putih” karena sulit ditangkap musuh.
  5. atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 K.H. Noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional

Jawaban yang benar adalah: A. ketika terjadi Agresi Militer bulan Juli 1947 , K.H. Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi.

Dilansir dari Ensiklopedia, perhatikan petikan peristiwa sejarah lokal bekasi berikut ini peranan k.h. noer ali muncul ketika terjadi agresi militer juli 1947. beliau menghadap jenderal oerip soemohardjo di yogyakarta, dan diperintahkan untuk bergerilya di jawa barat terutama antara wilayah karawang dan bekasi dengan tidak menggunakan nama tni. di lapangan politik, peran k.h noer ali sangat menonjol. saat negara republik indonesia serikat kembali ke negara kesatuan, beliau menjadi ketua panitia amanat rakyat bekasi untuk bergabung ke dalam nkri, menjadi ketua laskar rakyat bekasi, menjadi komandan batalyon iii hisbullah bekasi. dengan sepak terjangnya yang sulit ditangkap musuh k.h. noer ali digelari “singa karawang-bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “belut putih” . atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 k.h. noer ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional. pendekatan konsep ruang yang berhubungan dengan sejarah lokal kota bekasi tampak pada pernyataan dibawah ini , yaitu ketika terjadi Agresi Militer bulan Juli 1947 , K.H. Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. ketika terjadi Agresi Militer bulan Juli 1947 , K.H. Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. K.H. Nur Ali pernah menjadi Ketua Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk bergabung ke dalam NKRI. adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban C. selama masa perang kemerdekaan beliau menjadi Ketua Lasykar Rakyat Bekasi, selanjutnya menjadi Komandan Batalyon III Hisbullah Bekasi adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. K.H. Noer Ali digelari “Singa Karawang-Bekasi”, ada juga yang menyebutnya sebagai “Belut Putih” karena sulit ditangkap musuh. adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. atas jasanya dalam perjuangan selama masa kemerdekaan , pada tahun 2006 K.H. Noer Ali berhasil mendapat predikat sebagai pahlawan nasional adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. ketika terjadi Agresi Militer bulan Juli 1947 , K.H. Noer Ali memimpin perang gerilya di Jawa Barat terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Tinggalkan komentar


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.